Monday, July 5, 2010




Sabtu, 3 Juli 2010, Auditorium kampus ISTN Jakarta menjadi saksi saat gw & puluhan rekan-rekan sesama calon apoteker (yang sekarang udah resmi jadi apoteker) mengikrarkan Sumpah Apoteker.
Pengambilan sumpah ini hukumnya wajib buat para calon apoteker biar resmi & afdol menyandang gelarnya, karena profesi ini berkenaan langsung dengan nyawa manusia.
Dengan Al-Quran (dan cara lain untuk agama lainnya) di atas kepala, dengan lantang kami mengikrarkan:
DEMI ALLAH SAYA BERSUMPAH/SAYA BERJANJI, bahwa:
  1. Saya akan membaktikan hidup saya guna kepentingan perikemanusiaan terutama dalam bidang kesehatan.
  2. Saya akan merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui karena pekerjaan saya dan keilmuan saya sebagai apoteker.
  3. Sekalipun diancam saya tidak akan mempergunakan pengetahuan kefarmasian saya untuk sesuatu yang bertentangan dengan hukum perikemanusiaan.
  4. Saya akan menjalankan tugas saya dengan sebaik-baiknya sesuai dengan martabat dan tradisi luhur jabatan kefarmasian.
  5. Dalam menunaikan kewajiban saya, saya akan berikhtiar dengan sungguh-sungguh supaya tidak terpengaruh oleh pertimbangan keagamaan, kebangsaan, kesukuan, politik kepartaian atau kedudukan sosial.
Saya ikrarkan sumpah ini dengan sungguh-sungguh dan penuh keinsyafan.
Lain negara lain juga bunyi sumpahnya. Tapi dengan poin yang kurang lebih sama, yaitu sebagai seorang farmasis/apoteker ga boleh menyalahgunakan ilmunya untuk sesuatu yang bertentangan dengan agama & nilai-nilai kemanusiaan.

Indian Pharmacist Oath:
  • I swear by the code of Ethics of Pharmacy Council of India in relation to the community and small act as an integral part of health care team.
  • I shall uphold the laws and standards governing my profession.
  • I shall strive to the perfect and enlarge my knowledge to contribute to the advancement of pharmacy and public health.
  • I shall follow the system, which I consider best for pharmaceutical care and counseling of patients.
  • I shall endeavor to discover and manufacture drugs of quality to alleviate sufferings of humanity.
  • I shall hold in confidence the knowledge gained about the patients in connection with my professional practice and never divulge unless compelled to do so by the law.
  • I shall associate with organizations having their objectives for betterment of the profession of pharmacy and make contribution to carry out the work of those organizations.
  • While I continue to keep this oath un-violated, may it be granted to me to enjoy life and the practice of pharmacy respected by all, at all times!
  • Should I trespass and violate this oath, may the reverse be my lot!

US Pharmacist Oath:
Oath of a Pharmacist
  • At this time, I vow to devote my professional life to the service of all humankind through the professionof pharmacy.
  • I will consider the welfare of humanityand relief of human suffering my primary concerns.
  • I will apply my knowledge, experience, and skills to the best of my ability to assure optimal drug therapy outcomes for the patients I serve.
  • I will keep abreast of developments and maintain professional competency in my profession of pharmacy. I will maintain the highest principles of moral, ethical and legal conduct.
  • I will embrace and advocate change in the profession of pharmacy that improves patient care.
  • I take these vows voluntarily with the full realization of the responsibility with which I am entrusted by the public.

Kesimpulannya, dalam menjalankan tugasnya seorang farmasis/apoteker di negera manapun harus berpegang teguh pada sumpahnya which is ga boleh melanggar hukum atau bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan.
Dan buat gw pribadi, sumpah yang udah gw ucapin kemaren itu bukan sekedar formalitas supaya gw bisa resmi menyandang gelar apoteker. Tapi lebih kepada sumpah gw sama Allah & masyarakat kalo ke depannya gw ga akan jadi apoteker yang nakal. Dan gw akan berusaha sebisa mungkin untuk menjaga sumpah gw itu.

So, when I was taking pharmacist oath, I didn't cross my fingers.


0 comments:

Post a Comment