Sabtu, 3 Juli 2010, Auditorium kampus ISTN Jakarta menjadi saksi saat gw & puluhan rekan-rekan sesama calon apoteker (yang sekarang udah resmi jadi apoteker) mengikrarkan Sumpah Apoteker.
Pengambilan sumpah ini hukumnya wajib buat para calon apoteker biar resmi & afdol menyandang gelarnya, karena profesi ini berkenaan langsung dengan nyawa manusia.
Dengan Al-Quran (dan cara lain untuk agama lainnya) di atas kepala, dengan lantang kami mengikrarkan:
DEMI ALLAH SAYA BERSUMPAH/SAYA BERJANJI, bahwa:
- Saya akan membaktikan hidup saya guna kepentingan perikemanusiaan terutama dalam bidang kesehatan.
- Saya akan merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui karena pekerjaan saya dan keilmuan saya sebagai apoteker.
- Sekalipun diancam saya tidak akan mempergunakan pengetahuan kefarmasian saya untuk sesuatu yang bertentangan dengan hukum perikemanusiaan.
- Saya akan menjalankan tugas saya dengan sebaik-baiknya sesuai dengan martabat dan tradisi luhur jabatan kefarmasian.
- Dalam menunaikan kewajiban saya, saya akan berikhtiar dengan sungguh-sungguh supaya tidak terpengaruh oleh pertimbangan keagamaan, kebangsaan, kesukuan, politik kepartaian atau kedudukan sosial.
Saya ikrarkan sumpah ini dengan sungguh-sungguh dan penuh keinsyafan.
Lain negara lain juga bunyi sumpahnya. Tapi dengan poin yang kurang lebih sama, yaitu sebagai seorang farmasis/apoteker ga boleh menyalahgunakan ilmunya untuk sesuatu yang bertentangan dengan agama & nilai-nilai kemanusiaan.
Indian Pharmacist Oath:
- I swear by the code of Ethics of Pharmacy Council of India in relation to the community and small act as an integral part of health care team.
- I shall uphold the laws and standards governing my profession.
- I shall strive to the perfect and enlarge my knowledge to contribute to the advancement of pharmacy and public health.
- I shall follow the system, which I consider best for pharmaceutical care and counseling of patients.
- I shall endeavor to discover and manufacture drugs of quality to alleviate sufferings of humanity.
- I shall hold in confidence the knowledge gained about the patients in connection with my professional practice and never divulge unless compelled to do so by the law.
- I shall associate with organizations having their objectives for betterment of the profession of pharmacy and make contribution to carry out the work of those organizations.
- While I continue to keep this oath un-violated, may it be granted to me to enjoy life and the practice of pharmacy respected by all, at all times!
- Should I trespass and violate this oath, may the reverse be my lot!
US Pharmacist Oath:
Oath of a Pharmacist
- At this time, I vow to devote my professional life to the service of all humankind through the professionof pharmacy.
- I will consider the welfare of humanityand relief of human suffering my primary concerns.
- I will apply my knowledge, experience, and skills to the best of my ability to assure optimal drug therapy outcomes for the patients I serve.
- I will keep abreast of developments and maintain professional competency in my profession of pharmacy. I will maintain the highest principles of moral, ethical and legal conduct.
- I will embrace and advocate change in the profession of pharmacy that improves patient care.
- I take these vows voluntarily with the full realization of the responsibility with which I am entrusted by the public.
Kesimpulannya, dalam menjalankan tugasnya seorang farmasis/apoteker di negera manapun harus berpegang teguh pada sumpahnya which is ga boleh melanggar hukum atau bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan.
Dan buat gw pribadi, sumpah yang udah gw ucapin kemaren itu bukan sekedar formalitas supaya gw bisa resmi menyandang gelar apoteker. Tapi lebih kepada sumpah gw sama Allah & masyarakat kalo ke depannya gw ga akan jadi apoteker yang nakal. Dan gw akan berusaha sebisa mungkin untuk menjaga sumpah gw itu.
So, when I was taking pharmacist oath, I didn't cross my fingers.
0 comments:
Post a Comment