Sunday, March 13, 2011

Sepi kayak kuburan blog ini. Ya sudahlah, mumpung yang punya sedang berkunjung & lagi napsu untuk nulis ada baiknya kalo gw sebagai si empunya blog nulis review dari beberapa album favorite gw of all time (not in particular order) . Untuk kali ini gw mau ngereview album yang sudah cukup lama, tapi akhir tahun lalu baru di-remastering dalam rangka memperingati 10 tahun rilisnya album tersebut, The Swiss Army Romance by Dashboard Confessional. Here we go...
The Swiss Army Romance (TSAR)
Album pertama dari Dashboard Confessional ini pertama kali dirilis pada tanggal 14 November 2000, dan dirilis ulang dengan nama "Swiss Army Romance" pada tanggal 22 April 2003 dengan penambahan 2 bonus tracks, yaitu Hold On dan This Is The Forgery. Dan dalam memperingati 10 tahun rilisnya album ini, 14 November 2010 lalu TSAR di-remastering dengan kualitas sound yang sangat jauh lebih bagus lagi dari versi terdahulunya. Gw pribadi sekarang udah ga pernah dengerin TSAR yang tahun 2000, dijadiin bahan koleksi aja. hehe.

Kekuatan dari lagu-lagu di album ini adalah lirik yang dalem & petikan akustik gitar plus vocal penuh emosi dari Chris Carrabba yang menjiwai banget setiap kata-kata yang dinyanyiin. Kata-kata-ga-pasaran yang dipake juga termasuk nilai plus dari gw buat Mister Chris. Kayak di Screaming Infidelities yang merupakan track pertama dari album ini, Chris ngungkapin "rasa kangen"-nya yang konon untuk mantannya (berdasarkan riset para fans yang rada sotoy) dengan kata-kata "your hair is everywhere..." yang entah kenapa kok cerita soal "rambut rontok" ini jadi indah & dalem banget begitu dibawain lewat Screaming Infidelities.

Curhatan Chris ke dashboard mobilnya di lagu The Sharp Hint of New Tears (track #2) juga unik banget dan akhirnya lagu inilah yang jadi cikal bakal nama "Dashboard Confessional" itu diambil.

Living In Your Letters, track #3. Jujur dulu gw kurang bisa menikmati lagu ini. begitu gw dalemin liriknya, Damn! this is like one of the sweetest songs ever! Kalo galau gw lagi keluar & menggila gw bisa tuh nangis denger lagu ini, ga peduli walopun gw lagi sendirian dengerin pake MP3 player di bus *pengakuan*

Swiss Army Romance, track #4 yang juga sebagai lagu yang namanya dipake untuk album ini. Semua pasti setuju kalo 8 dari 10 orang memakai koteks yang dateng ke gigs DC pasti ikutan sing along. Tapi dari kacamata or softlens or mata telanjang gw bisa menilai kalo emosi crowd lebih up banget pas ikutan sing along Swiss Army Romance ini. Ini salah satu bukti otentiknya, waktu mereka perform di MTV2 Unplugged.


Duh, kangen deh gw pengen jadi bagian dari crowd DC lagi...

Lagi-lagi lagu yang awalnya gw pandang sebelah mata but turns out jadi salah satu lagu-yang-paling-jarang-ninggalin-playlist-gw di manapun & kapanpun, #5 Turpentine Chaser. Coba aja dengerin sendiri, dan saran gw sih dengerin lebih dalam lagi & lo akan ngerti kenapa.

A Plain Morning, track #6 and the epicness is still going on. Dalem & enaaaak banget. Suara Chris yang adem nambah makna dari lagu ini lebih tersampaikan. Mau dapetin quote-quote yang pas buat yang lagi kangen sama seseorang? Bisa banget lo kutip deh tuh dari nih lagu.

Age Six Racer, atau ada beberapa orang yang kurang gaul ngira kalo judul lagu ini adalah "So Long Sweet Summer" karena itu adalah kutipan dari liriknya. Well, cant blame all of them, esp buat mereka yang salah judul waktu tahun2 pertama lagu ini rilis, tapi kalo masih ada yang salah juga di tahun 2011, Hellooo... kemana aja mas/mbak sampe salah judul?? Intro lagu ini sangat memorable, begitu denger pasti langsung ngenalin kalo itu Age Six Racer. A beautiful song? YES INDEED. Walo ada yang rada aneh pas Chris nyelipin "I hate the winter in Lexington" di bagian akhir lagu ini & diulang-ulang. Nadanya kurang masuk aja sama musik awalnya, IMO loh ya..

A Again I Go Unnoticed, salah satu lagu yang paling sering dibawain live sama DC. Gw ga mau ngebahas banyak soal lagu ini, tapi gw lebih suka ngebahas waktu DC perform di MTV2 Unplugged dan liat ekspresi Mike Marsh yang senyumin salah satu audience yang ikut nyanyi. Senyumnya Mike itu looooh... Aaaw...! OK, maaf saya jadi fangirling, tapi bukan karna senyum Mike or senyum Chris atau senyum bapaknya Chris gw jadi suka sama DC. The music & lyrics yang one-of-a-kind itu lah yang membawa gw jadi loyal fans DC selama 7 tahun terakhir ini.

And...kalo lo baca review ini (makasih loh udah meluangkan waktunya) sambil dengerin album TSAR, berati kita udah sampe ke track #9, which is Ender Will Save Us All. Menurut berita yang gw baca yang kebenarannya bisa mencapai 80% itu katanya dulu Chris mau kasih judul lagu ini "Ender", tapi berhubung nama itu udah dipake untuk salah satu lagu Vacant Andy's (salah satu band pertama Chris sebelum DC) jadi diurungkan niat itu dan akhirnya lagu ini ditambahin Will Save Us All di depan kata Ender. Speaking of Ender, nama Chris Carrabba yang beredar luas adalah Christopher Ender Carrabba, while nama aslinya adalah ANdrew bukan Ender. Nama Ender Chris ambil dari salah satu buku favoritenya oleh Orson Scott Card tentang seorang anak laki-laki bernama Ender Wiggin. Soal lagu ini sendiri, singkat kata gw kasih nilai 10/10. Nuff said!

Shirts and Gloves. Dalemnya lirik lagu ini tak lain dan tak bukan adalah menceritakan soal kangen Chris Carrabba kalo lagi di jalan (on tour) dan ga bisa nonton Dawson's Creek. What the...! Hahaha.. Hi-5 ah mister Chris, saya juga suka nonton DC (Serial TV) kok & saya suka DC juga (band), hehe.. Ga cuma kangen sama serialnya, tapi lebih ke kangennya dia sama ex-girlfriendnya yang sebelum Chris touring suka sama-sama nonton DC (serial tv, takut mx-up) bareng-bareng #unyumoment. (Sumber: salah satu fans yang katanya pernah denger Chris cerita soal lagu ini di salah satu gig'nya). Cerita menarik lainnya, di beberapa shownya, Chris pernah nyambungin theme song Dawson's Creek, Paula Cole's I Don't Wanna Wait" di akhir lagu Shirts and Gloves. Jadi penasaran....

Untuk 3 bonus track ga gw bahas terperinci karena menurut gw pribadi sangat so-so sekali, Hold On, This Is A Forgery, dan Not So Easy (hidden track).

Secara keseluruhan album ini gw kasih nilai 9,8/10. Tapi kalo tanpa bonus track gw kasih 10/10, means LAYAK masuk daftar BEST ALBUMS OF ALL TIME VERSI YUANITA FITRIANI a.k.a Nita Khecill.
Selamat Menikmati.
Ingat! Beli yang original yah teman-teman...
Cheers!

0 comments:

Post a Comment